Antara Ketinggian Dan Kebersamaan Allah


Sesungguhnya aqidah ketinggian Allah di atas langit adalah aqidah salaf yang haq berdasarkan dalil-dalil Al-Qur’an, hadits, ijma’, akal dan fithrah manusia[1].

Tidak ada yang mengingkarinya kecuali orang yang menyimpang. Namun aneh tapi nyata, sebagian orang menabur debu dan membingungkan kaum muslimin dengan beberapa syubhat (kerancuan) yang nampaknya ilmiyah padahal pada hekakatnya hanyalah suatu kerancuan yang dibangun di atas pondasi yang sangat lemah.
Di antara syubhat yang sangat laris manis beredar adalah ucapan mereka bahwa Allah ada di mana-mana bersama para hambaNya. Seandainya Allah berada di atas langit, lantas bagaimana kiranya dengan dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Allah bersama para hambaNya?! Mereka kemudian mengemukakan sejumlah dalil seperti firman Allah:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّـهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۖ مَا يَكُونُ مِن نَّجْوَىٰ ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ إِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَا أَدْنَىٰ مِن ذَٰلِكَ وَلَا أَكْثَرَ إِلَّا هُوَ مَعَهُمْ أَيْنَ مَا كَانُوا ۖ ثُمَّ يُنَبِّئُهُم بِمَا عَمِلُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّـهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ ﴿٧
Tidakkah kamu perhatikan, bahwa Sesungguhnya Alloh mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Alloh Maha mengetahui segala sesuatu. (QS. Al-Mujadilah: 7)
وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنتُمْ
Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. (QS. Al-Hadid: 4)




Nah,bagaimanakah menjawab syubhat ini?! Mungkinkah dalil-dalil itu bertentangan antara satu dalil dengan lainnya?! Tidak ragu lagi bahwa pendalilan seperti ini adalah bathil dari beberapa segi:

Pertama:   Makna Kebersamaan di sini adalah Ilmu Allah Dengan Kesepakatan Salaf