tag:blogger.com,1999:blog-13463943816696633842024-03-05T20:24:48.492+07:00MERODJADede Mulyadihttp://www.blogger.com/profile/17819457867262495564noreply@blogger.comBlogger24213tag:blogger.com,1999:blog-1346394381669663384.post-37027838710915916062019-05-16T12:26:00.002+07:002019-05-16T12:26:48.870+07:00Keutamaan Tanah Haram Makkah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
Keutamaan Tanah Haram Makkah<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju1jHoe9ioHlldny14Kn3AGZu3J9RSM5R5k3QvJKiZ3qJlzyouSBRRaM1HDrl9e6f4Rq3dBmgakQlzwVO3nDXwNgMrNm9SgZ09fb_DgMwPjCjnWZDAph2cD_QaVRslJQMrooGjHthPYuFl/s1600/Arab-Saudi-peta-kuno.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="615" data-original-width="750" height="523" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju1jHoe9ioHlldny14Kn3AGZu3J9RSM5R5k3QvJKiZ3qJlzyouSBRRaM1HDrl9e6f4Rq3dBmgakQlzwVO3nDXwNgMrNm9SgZ09fb_DgMwPjCjnWZDAph2cD_QaVRslJQMrooGjHthPYuFl/s640/Arab-Saudi-peta-kuno.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Tanah haram jika dimutlakkan secara umum yang dimaksudkan adalah tanah Haram Makkah. Inilah tanah yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika disebut Haromain, maka yang dimaksudkan adalah Makkah dan Madinah. Ibnu Qayyim Al Jauziyah menyebutkan dalam Zaadul Ma’ad, “Allah Ta’ala telah memilih beberapa tempat dan negeri, yang terbaik serta termulia adalah tanah Haram. Karena Allah Ta’ala telah memilih bagi nabinya –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dan menjadikannya sebagai tempat manasik dan sebagai tempat menunaikan kewajiban. Orang dari dekat maupun jauh dari segala penjuru akan mendatangi tanah yang mulia tersebut.”<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Di antara keutamaan tanah haram Makkah disebutkan dalam beberapa ayat dan hadits berikut.<br />
<br />
Pertama: Di Makkah terdapat baitullah<br />
<br />
Sebagaimana Allah menyebutkan mengenai do’a Nabi Allah –kholilullah (kekasih Allah)- Ibrahim ‘alaihis salam,<br />
<br />
<br />
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ<br />
<br />
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37).<br />
<br />
Rumah pertama yang dijadikan peribadatan kepada Allah Ta’ala adalah baitullah sebagaimana disebutkan dalam ayat,<br />
<br />
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ<br />
<br />
“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia” (QS. Ali Imran: 96).<br />
<br />
Dan baitullah inilah yang dijadikan tempat berhaji sebagaimana disebutkan dalam ayat,<br />
<br />
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا<br />
<br />
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” (QS. Ali Imran: 97).<br />
<br />
Haji ini dijadikan sebagai amalan penghapus dosa yang telah lalu Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ<br />
<br />
“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (Muttafaqun ‘alaih).<br />
<br />
Sebagaimana shalat di baitullah juga dilipatgandakan. Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ<br />
<br />
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173).<br />
<br />
Kedua: Tanah haram dijadikan tempat yang penuh rasa aman<br />
<br />
Inilah berkat do’a Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,<br />
<br />
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا بَلَدًا آَمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آَمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآَخِرِ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَى عَذَابِ النَّارِ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ<br />
<br />
“Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: “Ya Rabbku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: “Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali“.” (QS. Al Baqarah: 126).<br />
<br />
Begitu pula disebutkan dalam ayat lainnya,<br />
<br />
وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آَمِنًا<br />
<br />
“Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia” (QS. Ali Imran: 97).<br />
<br />
Kaum Quraisy di masa silam juga merasakan rasa aman ketika safar mereka,<br />
<br />
الَّذِي أَطْعَمَهُمْ مِنْ جُوعٍ وَآَمَنَهُمْ مِنْ خَوْفٍ<br />
<br />
“Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan” (QS. Quraisy: 4).<br />
<br />
Ketiga: Rizki begitu berlipat di tanah haram.<br />
<br />
Inilah juga berkat do’a Nabi Ibrahim ‘alaihis salam,<br />
<br />
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ<br />
<br />
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37).<br />
<br />
Keempat: Tanah Haram tidak akan dimasuki Dajjal<br />
<br />
Dajjal akan muncul dari Ashbahan dan akan menelusuri muka bumi. Tidak ada satu negeri pun melainkan Dajjal akan mampir di tempat tersebut. Yang dikecualikan di sini adalah Makkah dan Madinah karena malaikat akan menjaga dua kota tersebut. Dajjal tidak akan memasuki kedunya hingga akhir zaman. Dalam hadits Fathimah bin Qois radhiyallahu ‘anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan,<br />
<br />
فَأَخْرُجَ فَأَسِيرَ فِى الأَرْضِ فَلاَ أَدَعَ قَرْيَةً إِلاَّ هَبَطْتُهَا فِى أَرْبَعِينَ لَيْلَةً غَيْرَ مَكَّةَ وَطَيْبَةَ فَهُمَا مُحَرَّمَتَانِ عَلَىَّ كِلْتَاهُمَا كُلَّمَا أَرَدْتُ أَنْ أَدْخُلَ وَاحِدَةً أَوْ وَاحِدًا مِنْهُمَا اسْتَقْبَلَنِى مَلَكٌ بِيَدِهِ السَّيْفُ صَلْتًا يَصُدُّنِى عَنْهَا وَإِنَّ عَلَى كُلِّ نَقْبٍ مِنْهَا مَلاَئِكَةً يَحْرُسُونَهَا<br />
<br />
“Aku akan keluar dan menelusuri muka bumi. Tidaklah aku membiarkan suatu daerah kecuali pasti aku singgahi dalam masa empat puluh malam selain Makkah dan Thoybah (Madinah Nabawiyyah). Kedua kota tersebut diharamkan bagiku. Tatkala aku ingin memasuki salah satu dari dua kota tersebut, malaikat menemuiku dan menghadangku dengan pedangnya yang mengkilap. Dan di setiap jalan bukit ada malaikat yang menjaganya.” (HR. Muslim no. 2942)<br />
<br />
Dan Dajjal tidak akan memasuki empat masjid. Dalam hadits disebutkan tentang Dajjal,<br />
<br />
لاَ يَأْتِى أَرْبَعَةَ مَسَاجِدَ الْكَعْبَةَ وَمَسْجِدَ الرَّسُولِ والْمَسْجِدَ الأَقْصَى وَالطُّورَ<br />
<br />
“Dajjal tidak akan memasuki empat masjid: masjid Ka’bah (masjidil Haram), masjid Rasul (masjid Nabawi), masjid Al Aqsho’, dan masjid Ath Thur.” (HR. Ahmad 5: 364. Kata Syaikh Syu’aib Al Arnauth, sanad hadits ini shahih)<br />
<br />
Wallahu waliyyut taufiq.<br />
<br />
<br />
<br />
@ Madinah An Nabawiyah, 14 Sya’ban 1433 H<br />
<br />
www.rumaysho.com<br />
<br />
<br />
<br />
Sumber https://rumaysho.com/2605-keutamaan-tanah-haram-makkah292.html</div>
Dede Mulyadihttp://www.blogger.com/profile/17819457867262495564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1346394381669663384.post-55883505752256525072019-04-19T17:19:00.000+07:002019-04-19T17:19:09.265+07:00KEUTAMAAN DAN KEBERKAHAN HARI JUM’AT<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2GO859wb8GfEEuQBw2LmRpOBdER-p0oqac4EeDyg-k5upkh92iokt1sP3-UyWhFLroK-J-47srJVgMo93jD69NY0w0ZCJj9cKGzSwfUK43xz4hERnAcys6QdAc7OwHou4b_mxbqwGQb_6/s1600/Keutamaan+Hari+Jumat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="340" data-original-width="500" height="433" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj2GO859wb8GfEEuQBw2LmRpOBdER-p0oqac4EeDyg-k5upkh92iokt1sP3-UyWhFLroK-J-47srJVgMo93jD69NY0w0ZCJj9cKGzSwfUK43xz4hERnAcys6QdAc7OwHou4b_mxbqwGQb_6/s640/Keutamaan+Hari+Jumat.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
KEUTAMAAN DAN KEBERKAHAN HARI JUM’AT<br />
<br />
Oleh<br />
Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i<br />
<br />
Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhal) dari semua hari dalam sepekan. Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Dan di antara beberapa keutamaan dan barakah hari yang agung ini adalah sebagai berikut:<br />
<br />
Pertama, terdapat berbagai hadits yang menjelaskan keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at. Di antaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:<br />
<br />
“خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا وَلاَ تَقُومُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ.”<br />
<br />
“Sebaik-baik hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”[1]<br />
<br />
Hadits berikutnya, dari Abu Hurairah dan Hudzaifah[2]<br />
<br />
“أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا فَكَانَ لِلْيَهُوْدِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ الأَحَدِ فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ.”<br />
<br />
‘Allah menyimpangkan kaum sebelum kita dari hari Jum’at. Maka untuk kaum Yahudi adalah hari Sabtu, sedangkan untuk orang-orang Nasrani adalah hari Ahad, lalu Allah membawa kita dan menunjukan kita kepada hari Jum’at.’” [Al-Hadits] [3]<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Dan hadits-hadits lain yang menunjukkan besarnya keutamaan hari Jum’at dan keistimewaannya di banding hari-hari lainnya.<br />
<br />
1. Di antara keberkahan hari Jum’at, bahwa di dalamnya terdapat waktu-waktu dikabulkannya do’a.<br />
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut hari Jum’at, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
“فِيْهِ سَاعَةٌ لاَ يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّي يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى شَيْئًا إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَأَشَارَ بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا.”<br />
<br />
“‘Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya yang menun-jukkan sedikitnya waktu itu.”[4]<br />
<br />
Para ulama dari kalangan Sahabat, Tabi’in dan setelah mereka berbeda pendapat tentang “waktu itu”, apakah (perkara) waktu tersebut tetap ada (relevan hingga saat ini) ataukah sudah dihapus? Sementara bagi kelompok yang menyatakan bahwa waktu itu tetap ada, mereka berselisih pendapat tentang penentuan waktu tersebut, seluruhnya menjadi lebih dari menjadi tiga puluh pendapat. Semua itu dinukil oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani رحمهما الله beserta dengan dalil-dalilnya.[5] Dari semua pendapat itu, terdapat dua pendapat yang paling kuat.<br />
<br />
Pertama, bahwa waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat Jum’at. Di antara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Shahihnya,<br />
<br />
“عَنْ أَبِي بُرْدَةَ بْنِ أَبِي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: أنَّ عَبْدَ اللهِ بْنُ عُمَرَ c قَالَ لَهُ: أَسَمِعْتَ أَبَاكَ يُحَدِّثُ عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَأْنِ سَاعَةِ الْجُمُعَةِ ؟ قَالَ : قُلْتُ نَعَمْ. سَمِعْتُهُ يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: هِيَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ.”<br />
<br />
Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asy’ari[6] Radhiyallahu anhubahwa ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, “Apakah engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jum’at?” Lalu Abu Burdah mengatakan, ‘Aku menjawab, ‘Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa, ‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.’”[7]<br />
<br />
Di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam an-Nawawi rahimahullah. Bahkan dia mengatakan, “Pendapat ini shahih, bahkan shawaab (benar),” [8] Sedangkan Imam as-Suyuthi rahimahullah menentukan waktu yang dimaksud (dengan waktu tersebut), adalah ketika shalat didirikan.” [9]<br />
<br />
Kedua, bahwa batas akhir dari waktu tersebut hingga setelah ‘Ashar. Di antara argumentasinya adalah hadits yang diriwayatkan oleh sebagian penulis kitab Sunan, dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,<br />
<br />
“يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيْهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ.”<br />
<br />
“Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut jatuh setelah ‘Ashar.” [10]<br />
<br />
Dan di antara orang yang menguatkan pendapat ini adalah Imam Ibnul Qayyim rahimahullah, dia mengatakan, “Ini adalah pendapat yang dipegang oleh kebanyakan generasi Salaf, dan banyak sekali hadits-hadits mengenainya ”[11]<br />
<br />
Sebagian ulama menyebutkan bahwa hikmah dari tersamarnya waktu ini adalah memotivasi para hamba agar bersungguh-sungguh dalam memohon, memperbanyak do’a dan mengisi seluruh waktu dengan beribadah, seraya mengharapkan pertemuannya dengan waktu yang penuh barakah itu.” [12]<br />
<br />
2. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jum’at, bahwa siapa saja yang menunaikan shalat Jum’at sesuai dengan tuntunan adab dan tata cara yang benar, maka dosa-dosanya yang ter-jadi antara Jum’at tersebut dengan Jum’at sebelumnya akan diampuni.<br />
<br />
Sebagaimana disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dari Salman al-Farisi Radhiyallahu anhu. Dia mengatakan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
“لاَ يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ ثُمَّ يَخْرُجُ فَلاَ يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ اْلإِمَامُ إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى.”<br />
<br />
“Tidaklah seseorang mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan (dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan ke Jum’at berikutnya.” [13]<br />
<br />
Sedangkan dalam Shahih Muslim terdapat tambahan tiga hari. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda,<br />
<br />
“مَنِ اغْتَسَلَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَصَلَّى مَا قُدِّرَ لَهُ ثُمَّ أَنْصَتَ حَتَّى يَفْرُغَ مِنْ خُطْبَتِهِ ثُمَّ يُصَلِّي مَعَهُ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ اْلأُخْرَى وَفَضْلُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ.”<br />
<br />
“Barangsiapa yang mandi lalu berangkat Jum’at, kemudian mendirikan shalat semampunya, selanjutnya diam mendengarkan khutbah (imam) hingga khutbahnya selesai kemudian shalat bersama imam, niscaya akan diampuni dosa-dosanya antara Jum’at itu hingga Jum’at berikutnya dan ditambah tiga hari lagi.” [14]<br />
<br />
Telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya, hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam,<br />
<br />
“اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ.”<br />
<br />
“Shalat fardhu lima waktu, shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antara masa tersebut jika ia menjauhi dosa-dosa besar.”<br />
<br />
Pada zhahir hadits ini terdapat syarat untuk menjauhkan al-kabaa-ir (dosa-dosa besar) untuk dapat meraih keutamaan gugurnya dosa-dosa kecil<br />
<br />
3. Keberkahan lain yang dimiliki hari Jum’at bahwa di dalamnya terdapat keutamaan yang besar bagi siapa saja yang bersegera pergi ke masjid lebih pagi untuk shalat Jum’at.<br />
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,<br />
<br />
“مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُسْلَ الْجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الْخَامِسَةِ فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ اْلإِمَامُ حَضَرَتِ الْمَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ.”<br />
<br />
“Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir (nasihat/peringatan).” [15]<br />
<br />
4. Keberkahan lainnya yang dimiliki hari Jum’at bahwa hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin.<br />
Hari ini merupakan hari berkumpulnya kaum Muslimin dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan se-belumnya mendengarkan dua khutbah Jum’at yang mengandung pengarahan dan pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum Muslimin yang kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia. Hari Jum’at ini juga memiliki beberapa keistimewaan yang mulia di antaranya disebutkan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah sebanyak tiga puluh tiga. Bahkan Imam as-Suyuthi dalam risalahnya, Nuurul Lum’ah fii Khashaa-ishil Jumu’ah me-nambahkan keistimewaan tersebut menjadi seratus satu. Akan tetapi sebagian keistimewaan itu bersandar pada hadits-hadits yang lemah.<br />
<br />
Maka, sudah sepantasnya seorang Muslim memanfaatkan hari yang mulia dan penuh barakah ini dengan melakukan ibadah-ibadah wajib maupun sunnah, [16] dan mengkonsentrasikan diri pada ibadah-ibadah tersebut sehingga dia dapat meraih pahala yang besar dan ganjaran yang setimpal.<br />
<br />
[Disalin dari buku At Tabaruk Anwaa’uhu wa Ahkaamuhu, Judul dalam Bahasa Indonesia Amalan Dan Waktu Yang Diberkahi, Penulis Dr. Nashir bin ‘Abdirrahman bin Muhammad al-Juda’i, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]<br />
_______<br />
Footnote<br />
[1]. Shahih Muslim (II/585) Kitaabul Jumu’ah.<br />
[2]. Namanya adalah Hudzaifah bin al-Yaman dan nama al-Yaman dari Hasl. Ada yang menyatakan, Husail bin Jabir bin ‘Amr al-‘Absi. Beliau adalah teman rahasia Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallamdi lingkungan orang-orang munafik. Beliau menanyakan tentang keburukan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tujuan menjauhinya. Mangikuti perang Uhud bersama Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga dimenangkannya di Irak. Wafat di Madinah tahun 36 H. Lihat Asadul Ghaabah (I/468), Siyar A’lamin Nubalaa’ (II/361), al-Ishaabah (I/316) dan Tahdziibut Tahdziib (II/219).<br />
[3]. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Shahihnya (II/286) kitab al-Jum’ah.<br />
[4]. Shahih al-Bukhari (I/224) kitab al-Jum’ah dan Shahih Muslim (II/584) kitab al-Jumu’ah.<br />
[5]. Lihat Fat-hul Baari (II/416-421).<br />
[6]. Namanya ‘Amir bin Abi Musa ‘Abdullah bin Qais Abu Burdah al-Asy’ari, dikatakan bahwa namanya adalah al-Harits, juga dikatakan bahwa namanya adalah nama kun-yahnya. Beliau adalah seorang Qadhi di Kufah dan seorang yang tsiqah dalam banyak hadits. Beliau mempunyai kemuliaan-kemuliaan dan atsar-atsar yang masyhur. Wafat di Kufah tahun 103 H, ada yang menga-takan setelahnya.<br />
[7]. Shahih Muslim (II/316) Kitaabul Jumu’ah.<br />
[8]. Syarhun Nawawi li Shahiih Muslim (VI/140-141).<br />
[9]. Risalah Nuurul Lum’ah fii Khashaa-ishil Jumu’ah, karya Imam as-Suyuthi yang terkandung dalam Majmuu’atur Rasaa-ilil Muniiriyyah (I/210).<br />
[10]. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam kitab Sunannya (Sunan Abu Dawud VI/12) kitab ash-Shaalah, an-Nasa-i dalam Sunannya (III/99, 100) kitab al-Jumu’ah dan al-Hakim dalam al-Musradrak (I/279).<br />
[11]. Zaadul Ma’aad (I/389, 394).<br />
[12]. Fat-hul Baari (II/417).<br />
[13]. Shahih al-Bukhari (I/213) kitab al-Jumu’ah bab ad-Duhn lil Jumu’ah.<br />
[14]. Shahih Muslim (II/587) kitab al-Jumu’ah bab Man Asami’a wa Anshata fil Khutbah.<br />
[15]. Shahih al-Bukhari (I/213) kitab al-Jumu’ah bab fadhlul Jumu’ah dan Shahih Muslim (II/587) kitab al-Jumu’ah bab at-Tahjiir Yaumil Jum’ah.<br />
[16]. Saya mengingatkan disini bahwa shaum (puasa) yang dikhususkan hanya di hari Jum’at adalah dimakruhkan. Lihat rincian masalah ini disertai dalil-dalilnya dalam kitab Zaadul Ma’aad (I/416-420).<br />
<br />
<br />
Baca Selengkapnya : https://almanhaj.or.id/3315-keutamaan-dan-keberkahan-hari-jumat.html</div>
Dede Mulyadihttp://www.blogger.com/profile/17819457867262495564noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1346394381669663384.post-52072881585607267622018-05-02T13:09:00.001+07:002018-05-02T13:09:08.163+07:00Puasa Bawa Berkah<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Bagaimana puasa Ramadhan bisa bawa berkah? Apa yang dimaksud berkah?</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQE1TYJ_LFXghhGssLNSX54-BAC_DwlIBPM7PtsnuMgjk_UDFSHMxdhAb07z9XoXhKF7oI6nb9A0c-DYE3UbN3X4aa5kOVPXLwsNR8iZm-PoxkKmNOVz5aokMvzAc_TLwSkCApzDPLo-YC/s1600/shutterstock_478637113.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="664" data-original-width="1000" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQE1TYJ_LFXghhGssLNSX54-BAC_DwlIBPM7PtsnuMgjk_UDFSHMxdhAb07z9XoXhKF7oI6nb9A0c-DYE3UbN3X4aa5kOVPXLwsNR8iZm-PoxkKmNOVz5aokMvzAc_TLwSkCApzDPLo-YC/s400/shutterstock_478637113.jpg" width="400" /></a></div>
<h3 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Apa yang Dimaksud Berkah?</h3>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dalam bahasa Arab, <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">barakah </em>bermakna tetapnya sesuatu, dan bisa juga bermakna bertambah atau berkembangnya sesuatu. <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Tabriik </em>adalah mendoakan seseorang agar mendapatkan keberkahan. Sedangkan <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">tabarruk</em>adalah istilah untuk meraup berkah atau “<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">ngalap berkah</em>”.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<h3 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Barakah Ramadhan</h3>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Puasa di bulan Ramadhan itu wajib berdasarkan surah Al-Baqarah ayat 183, lalu diwajibkan untuk memilih puasa saja pada surah Al-Baqarah ayat 185. Ramadhan sendiri berdiri ‘<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">turmadhu fiihi adz-dzunuub’</em>, terbakarnya dosa-dosa.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Bulan Ramadhan punya banyak keberkahan dibanding dengan bulan-bulan lainnya, di antaranya:</div>
<ol style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
<li style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Puasa yang dilakukan adalah sebab mendapatkan ampunan dosa.</li>
<li style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Pada bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan.</li>
<li style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Ketika bulan Ramadhan tiba, pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu.</li>
<li style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Diperoleh manfaat <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">diniyyah </em>dan <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">duniawiyah </em>di dalamnya.</li>
</ol>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<a name='more'></a><br />
<h3 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Pahala yang Berlipat pada Bulan Ramadhan</h3>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Ada hadits yang menyebutkan berlipatnya pahala amalan di bulan Ramadhan dengan bilangan tertentu seperti hadits,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْر عَظِيْم ، شَهْرٌ فِيْهِ لَيْلَة خَيْر مِنْ أَلْف شَهْر ، جَعَلَ اللهُ صِيَامَهُ فَرِيْضَةً، وَقِيَامَ لَيْلِهِ تَطَوُّعًا ، مَنْ تَقَرَّبَ فِيْهِ بِخَصْلَة مِنَ الخَيْر كَانَ كَمَنْ أَدَّى فَرِيْضَة فِيْمَا سِوَاه، وَمَنْ أَدَّى فِيْهِ فَرِيْضَة كَانَ كَمَنْ أَدَّى سَبْعِيْنَ فَرِيْضَةً فِيْمَا سِوَاه</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
“Wahai sekalian manusia, telah datang pada kalian bulan yang mulia. Di bulan tersebut terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Puasanya dijadikan sebagai suatu kewajiban. Shalat malamnya adalah suatu amalan sunnah. Siapa yang melakukan kebaikan pada bulan tersebut seperti ia melakukan kewajiban di waktu lainnya. Siapa yang melaksanakan kewajiban pada bulan tersebut seperti menunaikan tujuh puluh kewajiban di waktu lainnya.” (HR. Al-Mahamili dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Al-Amali</em>5: 50 dan Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya 1887. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini <strong style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">munkar </em></strong>seperti dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Silsilah Al-Ahadits Adh-Dha’ifah, </em>no. 870)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Contoh perkataan ulama yang menyatakan bahwa pahala amalan di bulan Ramadhan berlipat-lipat dengan lipatan bilangan tertentu.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Guru-guru dari Abu Bakr bin Maryam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">rahimahumullah</em>pernah mengatakan, “Jika tiba bulan Ramadhan, bersemangatlah untuk bersedekah. Karena bersedekah di bulan tersebut lebih berlipat pahalanya seperti seseorang sedekah di jalan Allah (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">fii sabilillah</em>). Pahala bacaaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) lebih afdhal dari <u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">seribu</u>bacaan tasbih di bulan lainnya.” (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Lathaif Al-Ma’arif</em>, hlm. 270)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
An-Nakha’i <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">rahimahullah</em>mengatakan, “Puasa sehari di bulan Ramadhan lebih afdhal dari puasa di <u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">seribu hari lainnya</u>. Begitu pula satu bacaan tasbih (berdzikir “subhanallah”) di bulan Ramadhan lebih afdhal dari <u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">seribu bacaan tasbih di hari lainnya</u>. Begitu juga pahala satu raka’at shalat di bulan Ramadhan lebih baik dari <u style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">seribu raka’at di bulan lainnya</u>.” (<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Lathaif Al-Ma’arif</em>, hlm. 270)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<strong style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Kesimpulannya</strong>, berlipatnya pahala amalan dengan bilangan tertentu di bulan Ramadhan tidak disebut secara rinci dalam dalil. Sehingga setiap muslim hendaknya bersungguh-sungguh untuk melakukan amalan shalih di bulan Ramadhan sehingga bisa mengumpulkan berbagai keutamaan.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<h3 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Beberapa amalan yang menunjukkan berlipatnya pahala di bulan Ramadhan:</h3>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Pertama: Qiyamul lail</h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dari Abu Hurairah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, Rasulullah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>bersabda,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni</em>” (HR. Bukhari, no. 37 dan Muslim, no. 759)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Kedua: Sedekah</h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dalam <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shahihain</em>, dari Ibnu ‘Abbas <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">radhiyallahu ‘anhuma</em>, ia berkata,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.</em>” (HR. Bukhari, no. 3554; Muslim no. 2307)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Ketiga: Tilawah Al-Qur’an</h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dari Abu Hurairah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">radhiyallahu ‘anhu</em>, ia berkata,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
كَانَ يَعْرِضُ عَلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – الْقُرْآنَ كُلَّ عَامٍ مَرَّةً ، فَعَرَضَ عَلَيْهِ مَرَّتَيْنِ فِى الْعَامِ الَّذِى قُبِضَ ، وَكَانَ يَعْتَكِفُ كُلَّ عَامٍ عَشْرًا فَاعْتَكَفَ عِشْرِينَ فِى الْعَامِ الَّذِى قُبِضَ فِيهِ</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Jibril itu (saling) belajar Al-Qur’an dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap tahun sekali (khatam). Ketika di tahun beliau akan meninggal dunia dua kali khatam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa pula beri’tikaf setiap tahunnya selama sepuluh hari. Namun di tahun saat beliau akan meninggal dunia, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari</em>.” (HR. Bukhari, no. 4998)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Keempat: I’tikaf</h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dalam hadits <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">muttafaqun ‘alaih</em>disebutkan,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ – رضى الله عنهما – قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">radhiyallahu ‘anhuma</em>, ia berkata bahwa Rasulullah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam </em>biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan. (HR. Bukhari, no. 2025; Muslim, no. 1171)</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Mengenati aturan i’tikaf disebutkan dalam ayat,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">(Tetapi) janganlah kamu campuri mereka sedang kamu beri’tikaf dalam masjid</em>“(QS. Al-Baqarah: 187).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Kelima: Umrah Ramadhan</h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Dari Ibnu ‘Abbas <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">radhiyallahu ‘anhuma</em>, ia berkata bahwa Rasulullah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>pernah bertanya pada seorang wanita, “Apa alasanmu sehingga tidak ikut berhaji bersama kami?”</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Wanita itu menjawab, “Aku punya tugas untuk memberi minum pada seekor unta di mana unta tersebut ditunggangi oleh ayah fulan dan anaknya–ditunggangi suami dan anaknya–. Ia meninggalkan unta tadi tanpa diberi minum, lantas kamilah yang bertugas membawakan air pada unta tersebut. Lantas Rasulullah <em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">shallallahu ‘alaihi wa sallam</em>bersabda,</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ</div>
<div dir="RTL" style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: Calibri; font-size: 23px; list-style: none; outline: none; padding: 0px; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
“<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji</em>.” (HR. Bukhari, no. 1782; Muslim, no. 1256).</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">Semoga Allah beri keberkahan pada Ramadhan kita tahun ini.</em></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<br /></div>
<h4 style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; font-weight: normal; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">
Referensi:</h4>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
<em style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;">At-Tabarruk Anwa’uhu wa Ahkamuhu</em>. Cetakan kesembilan, Tahun 1432 H. Dr. Nashir bin ‘Abdurrahman bin Muhammad Al-Judai’. Penerbit Maktabah Ar-Rusyd.</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
—</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Artikel Kajian Terminal Baru Wonosari Gunungkidul, 12 Sya’ban 1439 H, 28 April 2018</div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Oleh: <a data-slimstat-callback="false" data-slimstat-clicked="false" data-slimstat-tracking="false" data-slimstat-type="2" href="https://rumaysho.com/about-me" style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out;">Muhammad Abduh Tuasikal</a></div>
<div style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; outline: none; padding: 0px;">
Artikel <a data-slimstat-callback="false" data-slimstat-clicked="false" data-slimstat-tracking="false" data-slimstat-type="2" href="https://rumaysho.com/" style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out;">Rumaysho.Com</a></div>
<span style="background-color: white; border: 0px none; box-sizing: border-box; font-family: "Droid Sans", Arial, Verdana, sans-serif; font-size: 13px; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;"><br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" /><br style="border: 0px none; box-sizing: border-box; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px;" />Sumber : <a href="https://rumaysho.com/17508-puasa-bawa-berkah.html" style="border: 0px none; box-sizing: border-box; color: #444444; list-style: none; margin: 0px; outline: none; padding: 0px; text-decoration-line: none; transition: all 0.2s ease-in-out;">https://rumaysho.com/17508-puasa-bawa-berkah.html</a></span></div>
Dede Mulyadihttp://www.blogger.com/profile/17819457867262495564noreply@blogger.com0